Berita Bola Basket Karir Kevin Porter Jr Terancam Usai Terlibat Dalam Kasus Penganiayaan. Nasib Kevin Porter Jr saat ini sedang tidak jelas usai klubnya Houston Rockets dilaporkan ingin menukar pemain 23 tahun tersebut. Apa yang dilakukan oleh Rockets tak lepas dari kasus penganiyaan yang melibatkan Kevin Porter Jr.
Pada hari selasa (12/9), Kevin Porter Jr dituntut atas tuduhan melakukan penganiyaan kepada pacarnya, Kysre Gondrezick. Lebih lanjut aksi kekerasan yang terjadi di sebuah hotel kota New York mengakibatkan Kysre Gondrezick mengalami patah tulang di leher dan luka di atas mata kanan.
Berita Bola Basket Karir Kevin Porter Jr Terancam Usai Terlibat Dalam Kasus Penganiayaan
Dilansir dari The Athletic, tak lama usai laporan penganiyaan tersebut, kabarnya Houston Rockets telah menghubungi sejumlah tim. Rockets menawarkan rancangan kompensasi sebagai insentif untuk menerima Porter.
Dalam laporan itu dijelaskan bahwa Rockets akan menggunakan gaji Kevin Porter Jr untuk mencari pemain yang terikat kontrak dan bisa segera bergabung dengan tim dan membantu Rockets di musim 2023/2024.
Kevin Porter Jr sendiri sebenarnya baru saja menandatangani kontrak baru berdurasi empat tahun bersama Houston Rockets pada 2022 kemarin. Ia memiliki jaminan musim 2023-2024 sebesar AS$15,9 juta di tahun pertama dari kontraknya.
Namun dengan tuduhan serius kepada Kevin Porter Jr nampaknya akan sulit bagi Houston Rockets menemukan tim yang bersedia.
Baca juga berita lainnya di Ekingsnews:
BERITA BOLA BASKET VIT KREJCI RESMI BERGABUNG DENGAN MINNESOTA TIMBERWOLVES
BERITA BOLA BASKET JERMAN MENCETAK SEJARAH MENJADI JUARA FIBA WORLD CUP UNTUK PERTAMA KALI
Di tempat lain NBA sendiri saat ini juga telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus Kevin Porter Jr. Houston Rockets tidak boleh memberikan hukuman apapun kepada Porter Jr sebelum penyelidikan NBA selesai.
Apabila Porter Jr terbukti bersalah maka ia harus bersiap menanggung konsekuensinya yaitu menerima hukuman. Untuk pemain yang melakukan penganiyaan terancam hukuman denda, penangguhan, pemecatan, hingga diskualifikasi.