Berita Bola Basket Rudy Gobert Ungkapkan Rasa Empatinya Kepada Draymond Green. Rudy Gobert menunjukkan rasa empati kepada rivalnya di lapangan, Draymond Green yang baru saja mendapatkan hukuman dari NBA.

Green mendapat hukuman berupa skorsing tanpa batas waktu atas tindakannya yang melayangkan pukulan ke wajah Jusuf Nurkic dalam pertandingan antara Golden State Warriors vs Phoenix Suns.

Pihak komisi disiplin liga memutuskan untuk memberikan hukuman yang berat itu atas pertimbangan catatan perilaku tidak sportif yang berulang dari Draymond Green.

Sebelum penyerangan kepada Jusuf Nurkic, dalam kurun waktu satu tahun terakhir Draymond Green tercatat juga melakukan dua tindak kekerasan lainnya. Ia meninju rekan setimnya sendiri Jordan Poole di tempat latihan. Kemudian ia juga menginjak Domantas Sabonis dalam pertandingan playoff putaran pertama antara Warriors vs Sacramento Kings.

Berita Bola Basket Rudy Gobert Ungkapkan Rasa Empatinya Kepada Draymond Green

Hal itu membuat Rudy Gobert pun turur prihatin dengan apa yang dialami oleh Draymond Green, meskipun dalam sejarahnya kedua pemain ini dikenal sebagai dua rival yang kerap panas.

“Saya berempati untuknya. Anda melihat seseorang yang kondisinya tidak sehat dan menderita. Anda menghentikan permainan dan sebagainya, dan Anda ingin seseorang dalam keadaan sehat dan mampu melakukan apa yang kami lakukan setiap malam dan bersaing serta bahagia”, kata Gobert.

Baca juga berita bola basket Draymond Green lainnya di Ekingsnews:

BERITA BOLA BASKET DRAYMOND GREEN DISKORSING TANPA BATAS WAKTU AKIBAT MENYERANG JUSUF NURKIC

Pemain asal Prancis itupun mengapresiasi langkah NBA untuk memberikan skorsing kepada Green karena ia berpotensi kembali membahayakan pemain lain.

Gobert sendiri belum lama ini juga menjadi ‘korban’ dari Draymond Green. Dalam pertandingan antara Warriors vs Timberwolves pada 14 november lalu Gobert sempat mendapatkan cekikan dari Green saat dirinya sedang ingin memisahkan pertengkaran Klay Thompson dengan Jaden McDaniel.

“Anda tidak ingin seseorang terluka parah. Anda harus memperbaikinya. Itu saja.” Tutup Gobert.