Berita Bola El Yaakoubi Lepas Jabatan Kapten Excelsior Karena Tolak Berfoto Dengan Banner LGBT. Kapten utama Excelsior Rotterdam, Redouan Al Yaakoubi memutuskan untuk melepaskan jabatan kapten di klub. Hal itu karena ia menolak melakukan sesi foto bersama tim dengan banner pelangi OneLove.

Pemain yang berposisi sebagai bek itu telah melakukan pembicaraan dengan dewan tim. Lewat keputusan bersama Excelsior menghargai keinginan El Yaakoubi dan selanjutnya akan menunjuk pemain lain sebagai kapten.

Insiden tersebut terjadi di 19 maret pada pertandingan antara Excelsior melawan Cambuur di laga terakhir Eredivisie sebelum jeda internasional.

Berita Bola El Yaakoubi Lepas Jabatan Kapten Excelsior Karena Tolak Berfoto Dengan Banner LGBT

Dalam pertandingan yang dimenangkan oleh Excelsior dengan skor meyakinkan 4-1, para pemain seharusnya berfoto dengan banner OneLove sebelum pertandingan. Tapi Redouan El Yaakoubi menolaknya.

Excelsior telah memberikan pernyataan bahwa keputusan bersama telah diambil. Hal ini berguna bagi kedua belah pihak untuk merasa bebas dan nyaman terhadap peran dan keyakinan mereka.

OneLove adalah kampanye untuk mempromosikan keragaman yang dibuat oleh federasi sepakbola Belanda pada tahun 2020 lalu. kampanya itu kemudian diikuti oleh sejumlah liga lain, termasuk Inggris dan Spanyol.

“Tidak ikut berfoto bersama tim di belakang spanduk OneLove telah menyebabkan kegaduhan dan kesalahpahaman”, kata Excelsior dalam rilis resminya.

Baca juga berita lainnya di Ekingsnews:

BERITA BOLA MIGUEL ALMIRON ALAMI CEDERA PAHA JELANG PERTANDINGAN MELAWAN MANCHESTER UNITED

BERITA BOLA PREMIER LEAGUE IZINKAN WASIT HENTIKAN PERTANDINGAN SAAT MASUK WAKTU BERBUKA PUASA

“Tim tidak akan pernah membedakan siapapun atas dasar warna kulit, asal, agama ataupun orientasi seksual. Tetapi kami juga tidak ingin mengecualikan siapapun yang memiliki pendapat berbeda”, tambahnya.

“Meskipun pada dasarnya kami adalah tim sepakbola, tapi kami juga ingin berperan dalam fungsi sosial dan kami berupaya lakukan itu setiap hari. Termasuk kampanye OneLove, walaupun niat kami baik, membuat banyak orang gelisah. Memaksa orang untuk melakukan suatu hal bukanlah cara yang tepat”, tutup Excelsior.