Berita Bola Pelatih PSG Membantah Telah Membuat Komentar Rasisme. Pelatih Paris Saint Germain, Christophe Galtier akhirnya buka suara terkait tuduhan dia memberikan komentara rasisme saat ia masih menjadi pelatih Nice.

Sebelumnya santer diberitakan bahwa pelatih berusia 56 tahun tersebut dituding rasis dan islamofobia saat masih menangani OGC Nice.

Kabar itu awalnya muncul dari media sportskeeda. Dikabarkan jurnalis bernama Romain Molina dan Daniel Riolo membocorkan isi email dari mantan direktur OGC Nice, Julien Fournier. Email itu berisi menggenai informasi percakapan yang pernah Fournier lakukan dengan Galtier. Dari situlah isu rasisme dan islamofobia muncul.

Berita Bola Pelatih PSG Membantah Telah Membuat Komentar Rasisme

Dalam email itu dikatakan bahwa Galtier pernah mengatakan bahwa terlalu banyak pemain berkulit hitam dan muslim di Nice.

Christophe Galtier akhirnya tidak tinggal diam. Pelatih yang membawa Lille juara Ligue 1 2019/2020 itu mengaku telah difitnah.

“Saya telah memutuskan untuk mengambil tindakan hukum kepada mereka yang telah mencoreng kehormatan saya. Saya senang telah dibukanya penyelidikan atas kasus ini”, kata Galtier.

“Saya sangat terkejut dengan tuduhan yang diberikan kepada saya. Saya adalah seorang anak yang dibesarkan di lingkungan penuh keberagaman. Saya dibesarkan untuk menghormati orang lain, tidak peduli asal-usul, warna kulit atau apapun agamanya”, tambah Galtier.

Pihak Paris Saint Germain sendiri telah memberikan dukungan 100% atas upaya hukum yang ditempuh oleh Christophe Galtier.

Baca juga berita lainnya di Ekingsnews:

BERITA BOLA LISANDRO MARTINEZ ALAMI PATAH TULANG, KEMUNGKINAN AKHIRI MUSIM LEBIH CEPAT

BERITA BOLA DANIEL STURRIDGE DIMINATI TIGA KLUB LIGA INDONESIA, BERPELUANG TAMPIL DI LIGA 1

“Klub berharap bahwa sistem peradilan bisa memberikan kebenaran atas tuduhan yang dilontarkan kepada pelatih kami”, bunyi pernyataan resmi raksas Prancis tersebut.

Mantan anak asuh Galtier di Lille yaitu Burak Yilmaz juga memberikan dukungan. Burak Yilmaz yang beragama islam mengatakan bahwa Galiter adalah pelatih hebat dan tidak pernah membeda-bedakan pemainnya.

“Saya pernah bekerjasama bersama Galtier, Ia tidak pernah membuat perilaku negative tentang agama dan darimana saya berasal. Dia adalah pelatih dan juga seorang pribadi yang hebat”, kata Yilmaz.