Thailand
Thailand
Berita Boxing Federasi Baru Dibentuk Untuk Upayakan Tinju Tetap Jadi Cabor Di Olimpiade. Sebuah federasi baru telah diluncurkan oleh pengurus tinju dunia untuk mengupayakan olahraga tinju tetap dipertahankan sebagai salah satu cabang olahraga yang tersedia di Olimpiade.
Sebelumnya muncul wacana bahwa olahraga tinju terakhir akan dipertandingkan di Olimpiade 2028 dan setelah itu akan dihentikan. Komite Olimpiade Nasional (IOC) mengecualikan olahraga tinju setelah mereka menangguhkan federasi saat ini yaitu IBA.
Sejak federasi tinju dunia (IBA) ditangguhkan oleh IOC, cabor tinju terancam keberadannya sebagai salah satu olahraga olimpiade.
IOC menangguhkan IBA sebab mereka mengalami masalah dalam tata kelola keuangan serta wasit sejak penilaian yang dilakukan beberapa tahun lalu.
Berita Boxing Federasi Baru Dibentuk Untuk Upayakan Tinju Tetap Jadi Cabor Di Olimpiade
Bahkan IBA sendiri telah mendapatkan skorsing sejak Olimpiade 2021 Tokyo. Hal itu masih berlanjut untuk Olimpiade 2024 mendatang. Hal itu membuat IOC membentuk satuan khusus yang bertugas untuk menjalankan turnamen tinju dan kualifikasi olimpiade.
Tapi IOC tidak memiliki rencana untuk melanjutkannya usai Olimpiade 2028 yang akan berlangsung di Los Angeles. Artinya jika tidak segera dilakukan reformasi maka tinju akan hilang dari cabor Olimpiade.
Beberapa petinggi tinju dari sejumlah negara pun akhirnya mencoba menginisiasi sebuah federasi baru bernama World Boxing. Ini adalah upaya mereka untuk membuat tinju mendapatkan kembali pengakuan dari IOC dan tetap melestarikan tinju sebagai cabor di olimpiade.
Baca juga berita lainnya di Ekingsnews:
BERITA BOXING CONOR BENN VS CHRIS EUBANK JR: PROMOTOR BANTAH SEDANG MEMBUAT PENJADWALAN ULANG
“World Boxing akan mencari pengakuan dari komite olimpiade nasional (IOC) dan merencakan kerja secara konstruktif dan kolaboratif untuk mengembangkan jalur berkelanjutan yang membuat tinju tetap berada dalam program olimpiade”, bunyi pernyataan resmi World Boxing.
World Boxing akan segera menggelar kongres perdananya yang akan diikuti oleh petinggi tinju dari Jerman, Britania Raya, Belanda, Selandia Baru, Swedia, Filipina dan Amerika Serikat.
