Berita Tinju Claressa Shields Marah Dengan Kontroversi yang Terjadi di Tinju Putri Olimpiade 2024. Dua kali peraih emas Olimpiade, Claressa Shields ikut buka suara terkait kontroversi yang terjadi pada cabor tinju putri di Olimpiade Paris 2024.
Petinju Aljazair Imane Khalif diduga merupakan seorang transgender usai pertarungannya dengan petinju Italia Angela Carini. Khalif menang hanya dalam waktu 46 detik setelah Carini memutuskan untuk mengundurkan diri.
Claressa Shields (29 tahun) yang dua kali meraih emas di Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016, mengaku kesal dengan keputusan penyelenggara karena mengizinkan pertarungan itu berlangsung.
Berita Tinju Claressa Shields Marah Dengan Kontroversi yang Terjadi di Tinju Putri Olimpiade 2024
“Sangat sulit untuk lolos ke Olimpiade. Anda harus melalui begitu banyak turnamen internasional, turnamen tingkat negara, bahkan untuk bisa lolos ke Olimpiade. Jadi, bagi saya, saya bisa memahami kehancurannya [Angela Carini]. Tapi kehancurannya tidak boleh disebabkan oleh laki-laki. Dan menurut saya itu Olimpiade jelas telah menjatuhkan bola panas”, kata Claressa.
Angela Carini berbicara usai pertandingan bahwa dirinya tidak pernah merasakan pukulan sekeras itu. Ia mundur setelah dua kali mendapatkan pukulan telak ke wajahnya.
“Di Olimpiade pertama saya, saat itu usianya saya 17 tahun, jadi saya bahkan belum sepenuhnya berkembang sebagai seorang wanita, saya tidak dapat membayangkan masuk ke dalam ring bersama pria biologis. Saya tidak mengerti Olimpiade bisa melakukan hal seperti ini”, Claressa melanjutkan.
Baca juga berita tinju lainnya di Ekingsnews:
Berita Tinju IOC Berikan Pernyataan Resmi Mengenai Petinju Aljazair yang Diduga Transgender
Permasalahan Imane Khelif bermula saat dirinya didiskualifikasi oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) pada 2023 lalu. Setelah serangkaian tes Khelif disebut tidak memenuhi kriteria kelayakan.
IBA menjelaskan petinju Aljazair memiliki kadar kromosom yang tinggi. Dikatakan Khelif memiliki kromosom XY yang merupakan kromosom laki-laki, karena perempuan harusnya XX dan Khelif tidak memiliki itu.
“Ini tidak adil. Saya tidak percaya hal itu dilakukan, dan saya tidak bisa membayangkan hal itu terjadi pada saya,” pungkas Shields.