Berita Bola Dusan Vlahovic Dikartu Kuning Usai Menanggapi Dugaan Rasialisme Yang Dilakukan Fans Atalanta. Kontroversi terkait ujaran rasialisme di Serie A Italia kembali terjadi. Usai Romelu Lukaku diduga mendapat ujaran rasis di pertandingan Inter Milan beberapa waktu lalu kini giliran Dusan Vlahovic yang mendapatkannya.

Dalam pertandingan antara Atalanta vs Juventus, striker asal Serbia itu mendapatkan kartu kuning usai ia mencetak gol. Vlahovic berselebrasi didepan para fans Atalanta sebagai bentuk tanggapan ungkapan rasis yang diberikan kepadanya.

Striker berusia 23 tahun ini menjadi sararan ejekan supporter Atalanta. Teriakan-teriakan tidak mengenakkan terus didengungkan dalam laga di Stadio Bergamo itu.

Berita Bola Dusan Vlahovic Dikartu Kuning Usai Menanggapi Dugaan Rasialisme Yang Dilakukan Fans Atalanta

Dusan Vlahovic awalnya terlihat tertekan, tapi setelah mampu melesakkan gol ke gawang Marco Sportiello ia semakin baik dan membawa Bianconeri menang dengan skor 0-2.

Vlahovic akhirnya mendapatkan kartu kuning usai selebrasi yang dianggap berlebihan oleh wasit. Vlahohic melayangkan protes dengan mengatakan kepada wasit “tidakkah kamu mendengarnya?”.

Bos Atalanta, Gian Piero Gasperini mengutuk keras tindakan fans Atalanta yang mengucapkan ujaran rasisme kepada Dusan Vlahovic. Gasperini juga menyebut dua pemain Atalanta yang memiliki ras yang sama dengan Vlahovic.

“Perilaku rasisme harus dikutuk. Saya harus menunjukkan di tim ini ada Mario Pasalic dan Josep Ilicic sebagai orang dengan kelompok etnis yang sama dengan Vlahovic”, kata Gasperini.

Baca juga berita lainnya di Ekingsnews:

BERITA BOLA TEN HAG MEMBELA DAVID DE GEA YANG DIANGGAP JADI BIANG KEKALAHAN MANCHESTER UNITED ATAS WEST HAM UNITED

BERITA BOLA LIVERPOOL SEMAKIN DEKAT DENGAN JORG SCHMADTKE SEBAGAI DIREKTUR OLAHRAGA BARU

“Terkadang penghinaan disebabkan oleh berbagai hal. Rasisme adalah masalah serius namun kita juga seringkali dibuat kebingungan. Rasisme menyangkut semua orang bahkan pemain kami”, tambahnya.

Penghinaan dan rasisme itu hal yang berbeda. Lalu ada kekerasan yang merupakan satu hal lagi. Itu semua harus diberantas dan diperangi. Saya seringkali mendapat perilaku tidak sopan ketika dibangku”, tutup Gasperini.